Novel Fiksiku
Surya Mentari & Rembulan
Novel ini berkisah tentang Surya, seorang gembala kerbau dari kampung Waka’ di Toraja yang mendapatkan tugas dan amanah dari warga kampungnya untuk mencari Mataallo, adik Mentari, kekasihnya yang diculik sekelompok orang tak dikenal di pinggiran kota Rantepao. Tugas itu dipercayakan kepada Surya dan beberapa anak muda Waka’ yang lolos seleksi. Untungnya, saat penculikan terjadi, ayah Mataallo sempat melakukan perlawanan dan meninggalkan tanda pada beberapa penculik tersebut.
Pencarian ini berbuntut panjang, sehingga Surya dan dua temannya terpaksa berangkat ke Djocja dengan bantuan Puang Palammai dan Tabib Idrus. Sesampainya di Djocja, ternyata Mataallo telah dijual kepada Raden Damar, seorang juragan batik asal Surakarta. Puang Yaser berusaha membeli kembali Mataallo dari tangan Raden Damar tetapi gagal karena Mataallo telah dijanjikan akan diserahkan kepada Koh Langgeng.
Untunglah seorang putri bangsawan Jawa bernama Rembulan hadir di saat Surya dan teman-temannya telah putus asa untuk membawa pulang Mataallo ke Toraja. Berkat bantuan ayah dan kakak Rembulan, Raden Damar akhirnya bersedia mengembalikan Mataallo kepada Surya. Tetapi sebagai kompensasinya, Surya harus menggantikan Mataallo sebagai porter Koh Langgeng ke Nepal demi mewujudkan nazarnya untuk membawa abu jenazah kakeknya ke kaki Gunung Chomulungma.
Surya bersedia menjadi porter dan akhirnya Mataallo bisa kembali ke Toraja dengan pengawalan Yosua dan Salla. Pengorbanan Surya untuk menebus Mataallo diwarnai lika-liku petualangan beberapa anggota KenDor yang seru dan menegangkan mulai dari Djocja, Batavia, Selat Malaka, Teluk Bengali, Sungai Gangga, hingga ke kaki Gunung Sagarmatha di Nepal. Petualangan itu akhirnya membuat Surya menjadi akrab dengan seluruh anggota tim, bahkan dianggap sebagai saudara.
Novel ini pada dasarnya mengandung pesan bahwa hidup ini selalu memiliki tantangan dan pergumulan. Untuk menghadapi tantangan dan pergumulan hidup, kita tak bisa menyelesaikannya sendiri, tetapi selalu harus belajar bahkan dibantu orang lain. Dengan demikian bekerjasama akan jauh lebih baik ketimbang bekerja sendiri. Tetapi dalam bekerja sama dibutuhkan komitmen, kejujuran, sikap rela berkorban dan saling menghargai, serta penyerahan diri kepada Sang Pencipta.
Novel ini diluncurkan pada tanggal 6 April 2019 oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Pendopo Agung Mangkubumen Yogyakarta dan sempat didiskusikan pada tanggal 26 Oktober 2019 dalam ajang Ubud Writers and Readers Festival 2019. Saat ini novel Novel Surya Mentari & Rembulan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul From TORAJA With Love. Bila ada penerbit di luar negeri yang berminat untuk menerbitkan novel ini dalam bahasa Spanyol, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, India dan Jepang, silakan menghubungi saya.
0Komentar